Varian Covid-19 di Nepal Lebih Bahaya dan Kebal Vaksin? 

Jumat, 04 Juni 2021 | 18:03:23 WIB

Metroterkini.com - Peneliti Inggris baru-baru ini dilaporkan menemukan varian baru Covid-19 yang dianggap lebih menular dan berbahaya. 
Dilansir Daily Mail (3/6/2021), virus ini ditemukan dari 13 pendaki yang baru saja pulang dari Gunung Everest, Nepal, menuju Jepang. 

Varian virus corona yang ditemukan ini disebut berpotensi resisten terhadap vaksin. 13 pendaki ini diduga terinfeksi varian baru, yang merupakan gabungan dari mutasi varian India dan Afrika Selatan. 

Menurut data pengawasan, sejauh ini, 43 kasus varian ini sudah terlihat di Inggris, dengan jenis pertama kali terlihat pada 24 April,  Kasus juga terdeteksi di AS, India, dan Portugal. 

Mutasi varian yang belum dinamai ini membuat para ilmuwan khawatir. Varian ini dianggap bisa menggabungkan sifat terburuk dari varian India yang lebih menular, dan varian Afrika Selatan yang lebih tahan terhadap vaksin. 

Para ilmuwan percaya Nepal adalah kemungkinan besar asal varian ini. Ini karena ada kemiripan dengan varian India. Dalam deteksi, juga ditemukan begitu banyak kasus pada penerbangan dari Himalaya. 

Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan, ada semacam mutasi Nepal yang telah terdeteksi. "Kami tidak tahu potensinya untuk menjadi mutasi yang mengalahkan vaksin. Kami hanya tidak ingin mengambil risiko," ujarnya. 

Sementara itu, direktur di pusat pengawasan Covid Wellcome Sanger Institute, Dr Jeffrey Barrett, juga mengungkapkan bahwa varian ini terlihat pada para pelancong Jepang yang kembali dari Nepal. 

Nepal memang sudah mengizinkan ribuan pendaki mengikuti musim Everest musim semi ini. Ini mengakibatkan setidaknya 100 kasus yang dilaporkan di base camp. 

Di saat yang sama, kasus Covid-19 melonjak di seluruh Nepal, didorong oleh gelombang kedua yang menghancurkan di negara tetangganya, India. [**]
 

Terkini